Pagi Udara: 2009

Minggu, 08 Februari 2009

Pada Gerimis

Sapa kembali pada gerimis
pembawa aromamu yang tenggelam dalam bising kota
seperti anyelir yang tiba-tiba semerbak
demikian dirimu terlukis dalam setiap sudut jalan di kota ini

lalu angin beliung membawa pudar perlahan
dirimu yang nyata dalam dekap jantungku

Selanjutnya..

Usil Hari

Telaga Selalu ada bintang jatuh dalam hidup seseorang, seorang avatar, tumpuan asa, sandaran rasa. Dari seorang sahabat??! sekalipun. (as, ini karena aku suka banget Supernova edisi pertama, baca ya! Disitu banyak puisinya jadi aku gak usah ngasih puisi kan?) tapi karena aku baik hati dan tidak sombong, yo wes takgawekno. Sek yoo..aku takcari inspirasi dulu.................... Lihatlah......... Fajar selalu muncul di ufuk Laut tak pernah lupa menjabat mesra pantai Seperti senja yang tak pernah luput menebar damai Dan malam tiada henti merangkul rembulan Rasalah........... Aku ingin menjadi muara Tujuan akhir jiwa ragamu Aku akan selalu menjelma telaga Menampung seluruh aliran riak rasa dan asamu

Minggu, 08 Februari 2009

Pada Gerimis

Perkenalan

Sepanjang hari

Usil Hari

Rumah Pagi

Bincang Ringan